Orang Tua Nabi Muhammad SAW
Nama orang tua dari nabi muhammad SAW adalah:
Ayah dari Nabi Muhammad SAW adalah Abdullah bin Abdul Muthalib. Beliau berasal dari Bani Hasyim, salah satu suku yang paling dihormati di kalangan Quraisy.
Abdullah dikenal sebagai seorang pemuda yang memiliki karakter mulia, tampan, dan berbudi luhur.
Meskipun tidak hidup lama untuk melihat putranya tumbuh besar, peran Abdullah dalam sejarah Islam tetap penting.
Beliau meninggal dunia dalam usia muda saat sedang dalam perjalanan dagang di Madinah, beberapa bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Aminah binti Wahab adalah ibu dari Nabi Muhammad SAW. Beliau berasal dari Bani Zuhrah, yang juga termasuk dalam suku Quraisy.
Aminah dikenal sebagai wanita yang mulia, cerdas, dan penuh kasih sayang.
Sejak mengandung Nabi Muhammad SAW, Aminah mengalami berbagai keajaiban yang menjadi tanda-tanda kebesaran putranya kelak.
Setelah melahirkan Nabi Muhammad SAW, Aminah merawat dan membesarkan beliau dengan penuh kasih, meskipun masa-masa itu tidak berlangsung lama.
Ketika Nabi Muhammad SAW berusia sekitar enam tahun, Aminah wafat dalam perjalanan kembali dari Madinah ke Makkah.
Peran Nabi Muhammad sebagai Ayah
Dikutip dari buku Jangan Sakiti Rasulullah Al-Mustafa karya H. Miftahur Rahman, Nabi Muhammad SAW menunjukkan perannya sebagai ayah untuk melindungi anaknya.
Nabi SAW memberikan contoh penghargaan kepada anak perempuannya, ketika memperlakukan Sayyidah Fatimah. Nabi SAW memanggilnya dengan sebutan "Ummu Abiha" (ibu dari bapaknya), sebagai penghormatan atas kebaktian Sayyidah Fatimah dalam berkhidmat pada ayahnya.
Jika Sayyidah Fatimah datang, Nabi SAW segera berdiri. Ia menjemput Fatimah, mengambil tangannya, dan menciumnya. (HR Tirmidzi, Sunan Abu Daud). "Fathimah belahan nyawaku. Siapa yang membuatnya marah, ia membuatku marah. Siapa yang menyakitinya, ia menyakitiku." Begitulah perkataannya di hadapan para sahabat ketika berada dalam majelis. Betapa beliau memuliakan dan sangat menyayangi anaknya.
Sebagai orang tua, mestinya memahami bahwa setiap hal yang dilakukan orang tua untuk anak-anaknya adalah penuh makna, mencerminkan kasih sayang yang mendalam dalam hati ibu dan ayah. Kasih sayang ini perlu ditunjukkan secara nyata dan dirasakan oleh anak melalui berbagai cara dari waktu ke waktu.
Rasulullah SAW juga memberikan teladan terbaik dalam mencintai putra-putrinya dan keluarganya. Beliau menunjukkan sikap sebagai seorang ayah yang lembut, penuh cinta, kasih sayang, dan belas kasih.
Rasulullah SAW tidak hanya menolong dan memperhatikan anak-anaknya, tetapi juga menjaga mereka dengan penuh perhatian. Kecintaan beliau yang mendalam ini seringkali membuat orang lain terkesan dan penasaran.
'Aisyah Ummul Mukminin RA berkata, "Ada orang Arab yang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Sesungguhnya anda mencium anak-anak Anda padahal kami tidak pernah menciumi mereka?' Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Apa yang dapat aku perbuat jika Allah telah mencabut kasih sayang di hatimu'?"
Dan diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW mencium Hasan bin Ali, sedangkan di sisinya ada al-Aqra' bin Hajis at-Tamimi. Maka berkatalah al-Aqra',
"Sesungguhnya aku mempunyai sepuluh anak namun belum pernah aku mencium salah seorang di antara mereka." Maka Rasulullah SAW mengarahkan pandangannya kepadanya seraya bersabda, "Barang siapa yang tidak menyayang maka tidak akan disayang."
Riwayat ini menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah contoh utama seorang ayah yang penuh kasih sayang, yang secara aktif menunjukkan cinta dan perhatian kepada anak-anaknya.
Nabi Muhammad saw memiliki empat anak perempuan yang ibunya adalah Siti Khadijah sa:
Beberapa peneliti termasuk Sayid Jakfar Murtadha percaya bahwa anak-anak perempuan ini adalah keponakan Siti Khadijah sa yang dianggap sebagai anak tiri Nabi Muhammad saw.[3]
Sebagian besar sumber sejarah menyatakan bahwa Nabi Muhammad saw memiliki tiga putra: Qasim, Abdullah dan Ibrahim. Ada beberapa sumber menyatakan bahwa Thayyib dan Thahir juga adalah putra-putra Nabi Muhammad saw.[5] Namun beberapa sumber lagi menolak Thayyib dan Thahir sebagai putra Nabi saw dan menganggap bahwa kedua nama tersebut adalah gelarnya Abdullah.[6] ketiga putra Nabi saw meninggal di usia muda.[7] Setelah wafatnya Abdullah[8] dan menurut nukilan yang lain bahwa setelah wafatnya Qasim,[9] Ash bin Wa'il menyebut Nabi Muhammad saw sebagai "Abtar" (Orang yang terputus keturunannya) karena ia tidak memiliki anak laki-laki dan karena hal tersebut, Surah al-Kautsar diturunkan.
Menurut sumber-sumber sejarah terdapat kesepakatan bahwa Ibrahim sebagai putra Mariyah al-Qibthiyah adalah anak terakhir Nabi saw, tetapi mengenai anak-anak Siti Khadijah sa terdapat perbedaan pandangan dan ada berbagai laporan tentang usia anak-anak Siti Khadijah sa. Dikatakan bahwa mereka dilahirkan di salah satu urutan berikut ini: Qasim, Zainab, Abdullah, Ummu Kultsum, Fatimah dan Ruqayyah[10] Zainab, Qasim, Ummu Kultsum, Fatimah, Ruqayyah dan Abdullah[11] Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah[12] Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Fatimah. [13]
Jakarta, IDN Times - Rasulullah SAW memiliki tujuh anak. Dari istri pertamanya, Siti Khadijah, punya enam anak. Sementara, seorang anak lagi dari istri kesebelas, Mariyah al-Qibthiyah, yang merupakan budaknya.
Nabi Muhammad SAW tidak memiliki anak dari istri-istri yang lain, kecuali dari Khadijah dan Mariyah.
Mengutip buku Putra Putri Rasulullah karya al-Hafidz Abdul Ghani bin Abdul Wahid al-Maqdisy, Rasulullah memiliki tiga anak laki-laki dan empat anak perempuan. Mereka merupakan anak-anak yang tampan, cantik, berbakti kepada orang tua, dan memiliki nama-nama yang baik.
Baca Juga: Kisah Abu Bakar, Sahabat Nabi yang Dikenal Jujur dan Dermawan
Putra Putri Nabi Muhammad SAW
Putra Nabi Muhammad SAW pertama adalah Sayyidina Al Qasim. Dia lahir sebelum Nabi SAW diangkat menjadi nabi. Karena Qasim adalah anak tertua, maka Nabi diberi julukan Abu Qasim. Dia hanya hidup selama beberapa hari saja.
وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا
“Dan juga sebagai penyeru (Ad Da’i) kepada agama Allah dengan izinnya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi (Sirojul Munir)”
16. Nazir al-Mubin (Pemberi Peringatan yang Nyata)
Nama ini terdapat dalam Al-Qur’an Surat Al-Hajj Ayat 49:
BincangSyariah.Com- Rasulullah Saw memiliki kekhususan tersendiri dari pelbagai Rasul sebelumnya, dan keistimewaan tersebut ternyata tidak hanya berkaitan dengan diri mulia baginda Nabi Saw namun kita sebagai umatnya memiliki keistimewaan tersendiri dari umat-umat Nabi terdahulu.
Banyak sekali kekhususan yang Allah Swt anugerahkan kepada Rasulullah Saw bahkan sekalipun penyebutan nama untuk beliau, mulai nama gelar, hingga nama yang disandingkan dengan nama Allah Swt dalam Asmaul Husna. Berikut ini adalah nama-nama Nabi Muhammad Saw yang perlu kiranya kita ketahui sebagai bukti cinta cinta kepada beliau.
Pertama, Nama Gelar dan Sebutan.
Nama-nama gelar dan sebutan beliau sangat banyak sekali namun beberapa diantaranya adalah.
Adapun sumber nama-nama beliau di atas adalah Sabda beliau sendiri dalam salah satu hadist yaitu;
أنا محمد وأنا أحمد وأنا الحاشر وأنا الماحي والخاتم والعاقب.
Artinya; “Aku adalah Muhammad, Ahmad, Hasyir, Mahi, Khatim, dan Aqib.
7. Al-Amin berarti Nabi yang dapat dipercaya. Bahkan nama gelar ini beliau sandang jauh sebelum beliau diangkat menjadi Nabi, gelar ini beliau dapat karena sifat jujur beliau.
8.Musthafa berarti Nabi yang terpilih
9. Imamul Muttaqin berarti pemimpin orang-orang yang bertaqwa.
10. Abul Qasim yang berarti ayah Qasim, sebutan ini didapat karena beliau memiliki putra yang bernama Qasim, kita dilarang untuk memberikan nama tersebut untuk orang lain, meskipun persoalan ini masih ikhtilaf (berbeda pendapat) diantara para ulama.
Kedua, Nama-nama Rasulullah SAW yang sama dengan nama Allah Swt dalam Asmaul Husna. Nama-nama ini beliau peroleh karena kebaikan akhlak beliau yang selaran dengan pesan Al-Qur’an.
Sementara itu Al-Qur`an sendiri adalah wahyu Allah Swt, maka tak pelak jika Allah Swt menyebut beliau dengan beberapa nama-Nya yang juga ada dalam Asmaul Husna. Nama-nama tersebut adalah.
Ketiga, Nama-nama Rasulullah Saw dalam kitab-kitab suci.
Sebagaimana lazim diketahui bahwa kabar akan datangnya Rasulullah Saw sudah ada sejak zaman-zaman terdahulu dan bahkan tanda tanda diutusnya Rasulullah juga tertera dalam kitab-kitab suci Nabi terdahulu. Berikut ini nama-nama Rasulullah Saw dalam kitab-kitab suci.
اللهم ابعث مقيم السنة.
Artinya : “Ya Allah utuslah orang yang menjelaskan agama.
سمّيت أحيد لأنّي أحيد أمتي عن نار جهنّم يوم القيامة.
Artinya; “Aku dinamakan Ahidun karena aku menjadi tameng untuk umatku dari api neraka di hari kiamat.”
Nama-nama di atas terdapat di kitab suci Taurat. Keterangan lengkap dari nama-nama di atas dapat dibaca dalam kitab Syarah Syifa` karya Syaikh Nuruddin Al-Qori, Juz 2 hal, 649-653.
Selain itu ada nama-nama Rasulullah Saw yang terdapat di Al-Quran. yaitu
- Muhammad
- Ahmad
- Abdullah yang berarti hamba Allah
- Yasin
- Thaha, arti kedua nama tersebut tidak jelas, namun ada yang menafsiri bahwa arti Yasin adalah adalah Ya Sayyid, sedangkan Thaha ditafsirkan dengan arti Nabi yang Suci.
- Muzammil
- Mudatstsir, untuk kedua nama ini sama-sama berate orang yang berselimut.
Apakah sahabat sudah mengenal nama-nama keluarga Rasulullah SAW? Berikut ini adalah beberapa nama dari keluarga Rasulullah untuk diketahui
Kenapa perlu untuk mengetahui nama keluarga Rasulullah SAW? Keluarga Rasulullah SAW merupakan keluarga yang mulia dan menjadi teladan bagi umat Islam.
Kehidupan mereka dipenuhi dengan kebajikan dan pengorbanan untuk menyebarkan agama Islam.
Mengenal lebih dalam tentang keluarga Rasulullah SAW tidak hanya menambah wawasan kita, tetapi juga menginspirasi untuk meneladani kehidupan mereka dalam keseharian kita.
Kumpulan Ayat Alquran tentang Maulid Nabi, Lengkap dengan Penjelasannya
Dilansir dari Buku Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) Kelas III MI, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Sayyidah Khadijah radhiyallahu'anha yang pada waktu itu berumur 40 tahun. Sedangkan Nabi Muhammad SAW berusia 25 tahun.
Dalam perkawinannya, Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan Fāṭimah. Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih kecil dan anak perempuannya yang masih hidup sampai Nabi wafat adalah Faṭimah.
وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ
“Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.”
Abdullah yang merupakan nama ayah kandungnya ternyata juga menjadi nama lain dari Rasulullah SAW. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Jin Ayat 19:
Nama Istri Nabi Muhammad SAW, Patut untuk Diketahui!
Putri Nabi Muhammad SAW berikutnya yakni Sayyidah Zainab. Dia adalah putri tertua Nabi yang lahir pada tahun ke-30 dari kelahiran Nabi Muhammad. Dia menikah dengan Abu al-Ash bin ar-Rabi.
Dari pernikahannya itu lahir seorang anak laki-laki yang diberi nama Ali (meninggal saat usia remaja) dan Umamah—yang nanti dinikahi Sayyidina Ali bin Abi Thalib setelah Sayyidah Fathimah wafat. Zainab wafat pada 8 H.
Putri Nabi Muhammad SAW ketiga yakni Sayyidah Ruqayyah. Dia lahir pada tahun ke-33 dari kelahiran Nabi Muhammad. Ruqayyah dinikahi oleh Ustman bin Affan. Dia tidak memiliki suami lagi selain Utsman.
Dari Utsman, dia memiliki seorang anak bernama Abdullah—yang meninggal di usia empat tahun. Tercatat, dia ikut hijrah sebanyak dua kali. Ruqayyah wafat ketika ketika Nabi berada di dalam Perang Badar—riwayat lain tiga hari setelah Perang Badar.
Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya dikaruniai 7 orang anak oleh Allah SWT. Tahukah detikers siapa saja anak-anak Rasulullah SAW? Berikut daftarnya.
Dilansir dari detikHikmah, Rasulullah SAW memiliki anak hasil dari Ummul Mukminin Khadijah dan Ummul Mukminin Mariyah Al Qibthiyah.
Bersama istri pertamanya, Khadijah, Rasulullah SAW mendapatkan 6 orang anak. Dua anak laki-laki dan empat anak perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, bersama Mariyah Al Qibthiyah, Nabi Muhammad SAW dikaruniai satu orang anak.
7 Nama Anak Rasulullah SAW
Al Qasim merupakan anak pertama Rasulullah SAW bersama Khadijah. Al Qasim lahir sebelum masa kenabian Rasulullah SAW. Namun, Al Qasim tak berusia panjang. Ia meninggal beberapa hari setelah dilahirkan. Karena anak pertamanya tersebut, Nabi Muhammad SAW dijuluki Abu Qasim atau Abul Qasim yang berarti 'Bapaknya Qasim'
Anak kedua Rasulullah SAW yaitu Zainab binti Muhammad. Putri Rasulullah SAW ini dinikahkannya dengan sahabat Abu Al Ash bin Ar Rabi yang kemudian dikaruniai putra bernama Ali dan Umamah. Disebutkan, Zainab meninggal pada tahun 8 Hijriah.
Kemudian Nabi Muhammad SAW dikaruniai lagi anak ketiga, yakni Sayyidah Ruqayyah binti Muhammad. Sayyidah dinikahkan Rasulullah SAW pada sahabatnya Utsman bin Affan yang kemudian melahirkan Abdullah. Ruqayyah disebutkan meninggal saat Rasulullah SAW berada dalam medan perang Badar.
Anak Rasulullah SAW yang keempat yakni Ummu Kultsum. Ummu Kultsum menikah dengan Utbah bin Abu Lahab. Namun Utbah menceraikan Ummu Kultsum ketika keduanya belum pernah bersentuhan.
Ummu Kultsum lalu menikah lagi dengan dengan Utsman bin Affan setelah istrinya, Ruqayyah, wafat. Putri ke empat Rasullullah bersama Siti Khadijah tersebut meninggal dunia pada tahun ke-9 H.
Putri Rasulullah SAW yang paling ternama adalah Fatimah Az Zahra. Fatimah merupakan putri kelima Nabi Muhammad SAW dan merupakan putri kesayangannya. Ia lahir lima tahun sebelum Rasulullah SAW menerima wahyu pertama.
Ia dinikahkan Nabi Muhammad SAW dengan Ali bin Abi Thalib, dan melahirkan lima cucu untuk Rasulullah SAW yakni Hasan, Husein, Zainab, Ummu Kultsum, dan Muhassin.
Putra terakhir Rasulullah SAW bersama Khadijah yakni adalah Abdullah. Abdullah lahir setelah Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul. Namun, Abdullah meninggal dunia saat usianya masih kecil.
Kemudian anak bungsu Rasulullah SAW yang lahir dari istrinya Mariyah Al Qibthiyah bernama Ibrahim. Namun Ibrahim meninggal dunia pada usianya yang baru 17 atau 18 bulan.
Demikian silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW. Semoga membuat kita semakin mencintai beliau dan keluarganya.
Selain berperan sebagai utusan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW juga memiliki peran sebagai ayah. Beliau memiliki putra dan putri yang dilahirkan dari Sayyidah Khadijah dan Mariyah Al-Qibthiyah.
Nabi Muhammad SAW diketahui memiliki tujuh anak. Dari jumlah tersebut, enam anak dilahirkan oleh Sayyidah Khadijah binti Khuwailid, sementara satu anak lainnya lahir dari Mariyah Al-Qibthiyah.
Istri Rasulullah SAW
Berikut ini adalah nama istri dan keluarga Rasulullah SAW.
Khadijah adalah istri pertama Nabi Muhammad SAW dan merupakan wanita yang sangat berpengaruh dalam hidup beliau.
Sebelum menikah dengan Nabi, Khadijah adalah seorang janda yang sukses dalam bisnis perdagangan.
Beliau wafat pada usia 65 tahun, ketika Nabi berusia 50 tahun. Kematian Khadijah meninggalkan duka yang mendalam bagi Nabi Muhammad SAW, dan tahun tersebut dikenal sebagai “Tahun Kesedihan.”
Saudah adalah istri kedua Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah seorang janda yang suaminya, Sakran bin Amru, meninggal dunia.
Setelah kematian Khadijah, Saudah dinikahi oleh Nabi untuk memberikan dukungan dan kenyamanan bagi beliau.
Aisyah adalah istri ketiga Nabi Muhammad SAW dan merupakan putri dari sahabat terdekat Nabi, Abu Bakr Ash-Shiddiq.
Aisyah dinikahi oleh Nabi dalam usia muda dan dikenal sebagai salah satu istri yang paling cerdas dan berpengetahuan luas.
Hafshah adalah putri dari Umar bin Khattab, salah satu sahabat dekat Nabi dan khalifah kedua dalam Islam.
Sebelum menikah dengan Nabi Muhammad SAW, Hafshah adalah janda dari Khunais bin Hudhafah yang gugur dalam Perang Badar.
Zainab binti Jahsy adalah sepupu Nabi Muhammad SAW dan salah satu istri yang pernikahannya diperintahkan oleh Allah SWT langsung melalui wahyu.
Sebelum menikah dengan Nabi, Zainab adalah istri dari Zaid bin Haritsah, anak angkat Nabi.
Ummu Salamah adalah seorang janda yang memiliki empat anak ketika menikah dengan Nabi Muhammad SAW. Beliau sebelumnya menikah dengan Abu Salamah, yang meninggal dalam salah satu pertempuran.
Ummu Habibah adalah putri dari Abu Sufyan, seorang pemimpin Quraisy yang awalnya menentang Islam sebelum akhirnya memeluk agama ini. Sebelumnya, Ummu Habibah menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy yang meninggal dalam keadaan murtad di Ethiopia.
Zainab binti Khuzaimah adalah istri Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan julukan “Ummul Masakin” (Ibu dari Orang-orang Miskin) karena kemurahan hatinya dan kepeduliannya terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Juwairiyah binti Al-Harith adalah putri dari kepala suku Bani Mustaliq yang ditawan dalam sebuah pertempuran.
Setelah Nabi Muhammad SAW menikahi Juwairiyah, beliau membebaskan 100 orang tawanan dari sukunya sebagai bentuk penghormatan
Shafiyah adalah putri dari Huyai bin Akhtab, pemimpin suku Bani Nadir yang merupakan keturunan Yahudi. Shafiyah ditawan dalam Perang Khaibar dan kemudian dinikahi oleh Nabi Muhammad SAW.
Mariyah binti Syam’un dan Raihanah binti Zaid adalah istri-istri Nabi Muhammad SAW yang berasal dari latar belakang budak.
Keduanya dikenal karena kesetiaan dan peran mereka dalam kehidupan rumah tangga Rasulullah.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا
“Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi (Asy Syahid), pembawa kabar gembira (Al Mubassyir), dan pemberi peringatan (An Nadzir). Dan juga sebagai penyeru (Ad Da’i) kepada agama Allah dengan izinnya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi (Sirojul Munir)”
15. Da’iyan Ilallah (Penyeru kepada jalan Allah)
Daiyan ilallah artinya menyeru kepada jalan atau agama Allah. Nama ini terdapat dalam surat Al Ahzab 46: